Saturday, April 21, 2012




1.  TAHAP PERMULAAN ( BEGINNING STAGE )
       
a)   Pada tahap pertama ini konselor menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya mengikuti kegiatan Bimbingan kelompok.
b)   Berdoa
Konselor anggota kelompok untuk berdoa sebelum memulai kegiatan agar kegiatan dapat berlangsung dengan lancer dan mendapatkan hasil yang maksimal.
c)   Kemudian konselor menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat  bimbingan kelompok secara singkat pada anggota kelompok agar termotivasi untuk sungguh-sungguh mengikuti kegiatan sampai selesai.
a.       Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada konseli dan sifat bantuannya bersifat informative / prefentif.
b.      Tujuan Bimbingan Kelompok
Yaitu untuk mengembangkan kepribadian siswa di mana berkembangnya kemampuan sosialisasinya, komunikasinya, kepercayaan diri, mampu menyelesaikan masalah yang berdasarkan nilai ilmu dan agama.
c.       Manfaat
·         Membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun yang tidak disadari oleh siswa secara kelompok.
·         Membantu siswa untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung  jawab, kreatif, produktif, dan berperilaku jujur.
·         Membantu meringankan beban mental siswa dalam belajar.
·         Membantu siswa untuk belajar memahami diri dan lingkungannya.
·         Membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan social baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.
d)   Kemudian konselor menciptakan suasana keakraban untuk saling mengenal antar anggota kelompok.
Menciptakan suasana kelompok sehingga terciptanya dinamika kelompok  Berwawasan luas (ilmiah dan moral).
e)   Konselor mengemukakan jumlah anggota yaitu  dengan memperhatikan homogenitas dan heterogenitas kemampuan anggota kelompok.
f)    Konselor menjelaskan waktu pertemuan dan lama pertemuan berlangsung.
g)    Konselor menjelaskan peran anggota kelompok yaitu:
1. Aktif, mandiri melaui aktivitas langsung melalui sikap 3M (mendengar dengan aktif, memahami dengan positif
dan merespon dengan tepat), sikap seperti seorang konselor.
2. Berbagi pendapat, ide dan pengalaman
3. Empati
4. Menganalisa
5. Aktif membina keakraban, membina keikatan emosional
6. Mematuhi etika kelompok
7. Menjaga kerahasiaan, perasaan dan membantu serta
8. Membina kelompok untuk untuk menyukseskan kegiatan kelompok.
h)  Selanjutnya konselor menjelaskan asas-asas yang di pakai dalam Bimbingan kelompok yaitu:
1. Kesukarelaan
Tidak ada pemaksaan dalam mengemukakan pendapat.
2. Keterbukaan
Adalah keterusterangan dalam memberikan pendapat.
3. Kegiatan
Partisipasi semua anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat sehingga cepat tercapainya tujuan Bimbingan
kelompok.
4. Kenormatifan
Aturan dalam menyampaikan ide dan gagasan hendaknya dengan baik, benar, gaya bahasa yang menyenangkan, tidak
menyalahkan anggota kelompok.
5. Kerahasiaan : ini terakhir karena topic (pokok bahasan) bersifat umum.
i)  Setelah pembentukan kelompok kemudian di mulai dengan pertemuan pertama, di sini konselor kolompok perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
     1. Perkenalan
                 Pada tahap ini konselor memperkenalkan dirinya dan dan memperkenalkan tiap anggota jika tiap anggota belum saling mengenal.  Caranya konselor terlebih dahulu memperkenalkan para anggota, kemudian konselor meminta masing-masing anggota memperkenalkan diri atau konselor memperkenalkan masing-masing anggota.
2.      Pelibatan diri
            Konselor merangsang dan memantapkan keterlibatan anggota kelompok dalam suasana kelompok yang di inginkan, juga menumbuhkan minat-minat dan kebutuhan serta rasa berkepentingan para anggota. Konselor senantiasa menumbuhkan sikap kebersamaan, perasaan sekelompok, suasana bebas, terbuka, saling percaya, saling menerima, dan saling membantu di antara para anggota.
3.      Agenda
            Menentukan agenda disini yaitu tujuan yang akan di capai di lam kelompok yang sesuai dengan masalah yang di hadapi yaitu tentang “ kesulitan belajar”
4.      Norma Kelompok
            Konselor perlu mengemukakan norma kelompok. Disini yang paling perlu di tekankan adalah norma kerahasiaan yang  merupakan persoalan pokok yang paling penting dalam konseling kelompok. Pentingnya norma kerahasiaan perlu di sadari oleh konselor maupun anggota kelompok.
5.      Penggalian ide dan Perasaan
            Dalam berakhirnya pertemuan pertama perlu di gali ide-ide maupun perasaan yang muncul. usul-usul yang ada haruslah di tamping dan keterbukaan serta penyampaian pendapatpun sangat perlu yaitu untuk menjaga rasa positif anggota terhadap kelompok sebelum di lanjutkan pada langkah berikutnya.
2.  TAHAP TRANSISI ( TRANSITION STAGE )
                  Pada tahapan ini merupakan tahapan di mana di mulai dengan masa di mana muncul berbagai kecemasan pertentangan dan konflik keengganan dan penolakan  juga dapat menjadi bentuk suatu penyerangan pada anggota lain, pada kelompok lain bahkan pada diri konselor sendiri.
                  Konselor di sini mengarahkan dan membentuh hubungan yang kerjasama, keterbukaan antar anggota kelompok memupuk adanya tujuan yang hendak di capai bersama, sehingga di sini peran konselor haruslah aktif yang pada intinya pada tahapan ini, konselor mengembangkan perasaan empati satu sama lain dalam preses bimbingan tersebut.
                  Pada tahapan ini konselor membuat dan menjelaskan adanya kontrak antara konselor dengan anggota kelompok yang menyangkut batas tanggung jawab konselor dan komitmen peserta terhadap kelompoknya mengenai apa yang ingin di jajaginya dalam kegiatan kelompok.
                  Dalam hal ini konselor haruslah peka terhadap perilaku anggota dan suasana emosi dalam kelompok dan tidak lepas dari peran konselor disini adalah memupuk rasa sosialisasi antar anggota kelompok sehingga terjalin hubungan yang harmonis, meningkatkan interaksi yang positif antar anggota.
                  Cara yang dapat di lakukan oleh konselor ia dapat mempererat hubungan antar anggota kelompok dengan mengajak untuk saling terbuka satu sama lain antara lain dengan saling berdiskusi saling mengenal satu sama lain.

selengkapnya...
1.  TAHAP KEGIATAN ( WORKING STAGE)
Tahap kegiatan sering di sebut juga sebagai tahap bekerja dan tahap ini merupakan inti kegiatan konseling kelompok, sehingga memelukan alokasi waktu yang terbesar dalam keseluruhan kegiatan konseling kelompok.
              Pada tahapan ini, telah telah terjadi rasa saling mempercayai satu sama lain,perasaan empati saling mengikat dan berkembang lebih dekat secara emosional.
              Pada kesempata ini konselor memberikan suatu topik atau materi yang berkaitan dengan masalah yang di hadapi oleh kelmpok tersebut yaitu masalah kesulitan belajar:
A.    Pengertian belajar
a.    Fontana                             : Belajar adalah proses perubahanyang relative tetap dalam perilaku    individu sebagai hasil pengalaman.
b.   Gagne                                : Belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama, bikan dari proses pertumbuhan.
c.    Bower & Hilgard              : belajar mengacu pada perubahan tingkah laku atau potensi individu sebagai hasil pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan instink, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan.

B.     Pengertian Binbingan konseling Belajar
Merupakan suatu layanan bimbingan yang di berikan pada siswa agar siswa dapat menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.

C.    Tujuan Binbingan konseling Belajar
a.       Tujuan umum dari layanan bimbingan konseling belajar yaitu:
·         Agar para siswa dapat memahami dirinya untuk mencapai kemajuan diri di sekolah
·         Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja, kesempatan kerja serta tanggung jawab atas keputusan yang telah di ambilnya.
·         Agar siswa dapat  mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain.

b.       Tujuan Khusus dari layanan bimbingan konseling belajar yaitu:
·         Agar siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
·         Agar siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami keadaan lingkungannya, keluarga dan masyarakat.
·         Agar siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam mengatasi masalah pribadi, belajar, dan karir.
·         Agar siswa dapat memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyalurkan potensi yang dimiliki dalam pendidikan dan dalam lapangan kerja secara tepat.

D.    Jenis-jenis belajar

      Gagne mengatakan 8 jenis belajar:

1.      Belajar isyarat (signal learning)
Di mulai adanya isyarat, tanda atau petunjuk yang berpengaruh pada perubahan perilaku. Pengindraan/pengenalan isyarat, penghayatan, perubahan tingkah laku.
2.      Belajar stimulus (stimulus – respon learning)
           Perubahan tingkah laku di hasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus dan respon.
3.      Belajar rangkaian (Chaining Learning)
           Proses belajar yang tercipta karena berbagai proses stimulus dan respon. Orang yang menerima berbagai stimulus selanjutnya member respon dalam konteks akan dapat melakukan proses belajar rangkaian.
4.         Belajar Asosiasi verbal (Verbal Assciation Learning)
         Proses memahami informasi verbal yang menggambarkan proses, prinsip, beda situasi dan lain-lain. Akan berhasil jika siswa memiliki informasi yang terorganisir dalam ingatan).
5.      Belajar Membedakan (Diskrimination Learning)
           Memahami sesuatu dengan cara melihat perbedaan karakteristik yang di miliki oleh objek  yang di pelajari.
6.         Belajar konsep (concept Learning)
                                 Mengacu pada aktivitas individu dalam memahami benda proses, gejala, aturan atau pengalaman melalui proses mengenal cirri-ciri.
7.         Belajar Hukum atau Aturan (Rule learning)
         Proses belajar yang membangun prinsip atau dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa dan pengalaman yang telah di ketahui sebelumnya.
8.         Belajar Percobaan masalah (Problem Solving Learning)
                                             Proses mental individu dalam menghadapi suatu masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah tersebut melalui proses berfikir sisitematis dan cermat.

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
a.  Faktor internal
Yaitu factor yang berasal dari diri pelajar yang menyangkut keseluruhan pada dirinya, baik kondisi fisik maupun psikis baik yang bersifat bawaan atau pengalaman.
Faktor ini di golongkan:
Ø  Faktor jasmani
1.      Keadaan jasmani pada umumnya: seperti kesehatan, kesegaran jasmani, daya tahan tubuh dan sebagainya.
2.      Keadaan fungsi-fungsi khusus tertentu terutama panca indra
3.      Syaraf sentral system syaraf sentral berpengaruh pada aktifitas manusia terutama belajar.
Ø  Faktor Psikologis
Intelegensi, perhatian, minat, pengamatan, ingatan, dan lain sebagainya.
b.   Faktor ekternal
     Yaitu factor dari luar diri pelajar.
Antara lain:
Ø  Faktor social
Yaitu pengaruh dari manusia baik manusia itu hadir maupun representasi
Ø  Faktor non social
·         Faktor kadaan alam ( udara,cuaca, musim )
·         Faktor perlengkapan ( laboratorium, alat tulis, kurikulum, tata tertib dll.)
·         Faktor kebudayaan ( film, kondisi masyarakat)

F.     Tips belajar efektif
1.     Cara belajar efektif di sekolah di antaranya adalah dengan melakukan beberapa tips berikut di bawah ini. 

a. Pertama, berdoa sebelum memulai belajar di kelas.
Dengan berdoa berarti kita telah memfokuskan niat dalam hati untuk belajar di sekolah sehingga saat di sekolah perilaku kita tidak menyimpang kepada hal-hal yang tidak baik atau bahkan hal negatif. Doa juga sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan berdoa maka siswa telah menyerahkan segalanya kepada Tuhan YME dan memohon akan hasil terbaik atas segala tindakan yang dilakukannya di sekolah. 

b.   Kedua, datang tepat waktu ke sekolah
Hal ini harus dibiasakan sedini mungkin karena tidak sedikit siswa yang memiliki kebiasaan datang terlambat ke sekolah. Datang terlambat dapat berdampak kurang baik bagi siswa dan juga guru atau teman sekelas siswa. Hal ini karena ketika siswa datang terlambat maka dia sudah ketinggalan beberapa materi mata pelajaran yang sedang diterangkan guru dan juga siswa sudah mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas.  

c.    Ketiga, perhatikan guru ketika menerangkan di depan kelas. 
Tidak jarang kata-kata seorang guru mengandung ilmu pengetahuan tak tersurat yang sangat berguna sebagai sumber pengetahuan siswa. 

d.   Keempat, aktif pada saat proses belajar mengajar di kelas. 
Dalam hal ini siswa selain mendengarkan guru yang sedang menerangkan, dia juga bisa ikut aktif dalam menyampaikan pendapat atau gagasan mengenai suatu materi pelajaran. Siswa juga dapat menanyakan secara langsung kepada guru bahan pelajaran apa saja yang tidak dimengerti atau tidak diketahuinya. Dengan demikian, siswa akan memiliki ingatan lebih kuat tentang materi pelajaran dan juga melatih kemampuan berkomunikasi di depan umum. 

e.    Kelima, berteman dengan teman-teman yang memiliki semangat belajar yang tinggi. 
Dalam hal ini bukan berarti siswa memilih-milih teman di sekolah tetapi diharapkan mampu menganali kondisi di mana dia belajar sehingga bisa memutuskan mana yang akan membuatnya lebih maju atau lebih mundur. Dengan demikian jangan sampai siswa terbawa ke dalam pergaulan yang merugikan. 

f.    Keenam, mengumpulkan bahan mata pelajaran, baik buku catatan, buku paket, buku LKS, buku soal dan pembahasan, modul, artikel pendidikan dan lain sebagainya. 
Semakin lengkap sumber belajar yang dimiliki siswa maka akan semakin banyak pula ilmu yang akan diperolehnya. Hal ini akan berguna bagi siswa saat diselenggaraknnya ujian mata pelajaran karena siswa memiliki pengetahuan yang banyak tentang mata pelajarang yang diujikan.

g.   Ketujuh, memanfaatkan jam pelajaran kosong atau waktu senggang di sekolah
Siswa dapat mengunjungi perpustakaan dan membaca berbagai jenis buku yang bermanfaat baginya. Selain itu, siswa juga dapat mengadakan diskusi yang berkaitan dengan mata pelajaran atau bahkan belajar bersama sehingga teman yang lebih pintar dapat membantu teman lain yang belum mengerti. 

h.   Kedelapan, hindari bertindak curang saat ujian, misalnya menyontek. 
Hal ini akan berdampak buruk bagi pola pikir siswa dan bila dilakukan secara terus-menerus, akan menjadi kebiasaan buruk yang sulit ditinggalkan. Dengan menyontek berarti siswa telah memililki rasa tidak percaya diri akan kemampuannya dan membangun sikap bergantung kepada orang lain. Selain itu, menyontek dapat menimbulkan sikap malas belajar. Oleh karena itu siswa tidak akan pernah menguasai ilmu pengetahuan yang diperlukanhnya di masa yang akan datang. 

i.     Kesembilan, menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar. 
Kondisi tubuh yang sehat sangat sangat berpengaruh terhadap segala aktifitas yang siswa lakukan. Dengan kondisi yang sehat pula siswa akan memiliki konsentrasi yang tinggi dan semangat belajar yang besar dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar di sekolah. 


2.       Enam Langkah Belajar Efektif Dengan Rumus SQ4R, yaitu:
1. Survey (Meninjau)
Usaha untuk mengetahui garis besar isi dari bacaan serta cara penyusunan dan penyajiannya secara sepintas lalu.
2. Question (Mengajukan Pertanyaan)
Mengajukan pertanyaan bertujuan untuk menimbulkan rasa ingin tahu. Orang yang ingin tahu akan berusaha mencari jawabannya.
3. Reading (Membaca)
Bacalah dengan cermat bahan pelajaran satu kali lagi sambil berusaha untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan
4. Recite (Mengingat sambil menyebutkan kembali)
Rahasia yang perlu diketahui dalam menyebutkan kembali ialah sebutkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Mengingat dan menyebutkan kembali merupakan langkah yang penting karena dengan cara ini orang dapat mengenali dan juga mempelajari jawaban.
5. Record (Mencatat)
Tujuan membuat catatan ialah untuk menolong kita mengingat pokok-pokok yang penting tanpa membaca kembali bahan bacaan itu sendiri. Catatannya dibutuhkan untuk merangsang ingatan kembali apa yang kita pelajari.
6. Review (Mengulang Kembali)
Mengulang kembali berarti mengungkapkan kembali apa yang telah Anda pelajari tanpa melihat catatan. Mengulang bahan pelajaran secara teratur amat berguna karena mengingatkan kembali pengetahuan yang telah kita pelajari sebelumnya.

                  Tugas konselor di sini lebih di titik beratkan pada kerja sama antar anggota, setelah konselor menyampaikan materi para siswa di minta untuk saling berdiskusi tentang topik yang bersangkutan, berbagi pengalaman, sehingga para siswa dapat saling membantu satu sama lain dan dengan suasana kebersamaan tersebut maka          dapat saling mengatasi masalah yang di hadapi bersama sehingga permasalahan dapat teratasi bersama.
                  Setelah semua berjalan dengan suasana keakraban dan kebersamaan di sini konselor menggunakan prinsip tut wuri handayani dapat di terapkan konselor terus menerus memperhatikan dan mendengarkan secara aktif , khususnya memperhatikan hal-hal atau masalah-masalah khusus yang mungkin timbul dan kalau di biarkan akan merusak suasana kelompok yang baik. Konselor harus dapat melihat dengan baik dan dapat menentukan dengan tepat arah yang di tuju dan setiap pembicaraan.

4.  TAHAP PENGAKHIRAN ( TERMINATION STAGE )
             Pengakhiran kegiatan konseling kelompok tepat di lakukan pada saat-saat tujuan-tujuan individual anggota kelompok dan tujuan kelompok telah di capai dan perilaku baru telah di praktekan dalam kehidupan sehari-hari di luar kelompok.
                 Pengakhiran konseling kelompok hendaknya membuat kesan yang positif bagi anggota kelompok, jadi jangan sampai anggota kelompok mempunyai ganjalan-ganjalan. Untuk itu perlu di berikan kepada masing-masing anggota untuk mengemukakan ganjatan-ganjatan yang sesungguhnya mereka rasakan selama kelompok berlangsung. Dengan demikian para anggota kelompok akan meninggalkan kelompok dengan perasaan lega dan puas.
                 Konselor menjelaskan bahwa proses konseling akan di akhiri, konselor mengucapkan terima kasih dan di akhiri dengan doa bersama.

                       







0 comments:

Blogger templates