Friday, April 20, 2012

CONTOH LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PADA ANAK-ANAK KORBAN BENCANA MERAPI



Bencana alam merapi merupakan bencana yang memilukan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Bencana alam ini tentu banyak di rasakan oleh berbagai kalangan baik itu orang tua,orang dewasa, dan juga anak-anak.
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat rawan terkena guncangan jiwa dan stres di karenakan anak-anak belum di lengkapi dengan kemampuan secara sempurna untuk mengobati luka jiwa yang di alami.
Oleh karena itu, bimbingan konseling sangat di perlukan untuk di terjunkan langsung guna membantu membimbing para korban agar tidak mengalami trauma dan gangguan psikologis lainnya akibat bencana alam merapi.
Berikut beberapa layanan bimbingan konseling pada anak-anak dalam mengupayakan mengatasi trauma dan ganguan psikologis lainnya pada bencana merapi:
A.    Terapi bermain
Bermain merupakan hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak, tak terbayangkan ketika masa-masa bermain mereka terenggut di karenakan bencana alam yang mereka alami.
Macam-macam permainan yang dapat menghibur anak-anak:
a)      Bermain ular-ularan
Permainan dengan menuntut kekompakan dalam permainan ini akan membuat anak-anak akan senang karena dapat menjalin kerja sama dengan teman lainnya.
b)      bermain lompat tali
c)      Membuat mainan dari kertas sehingga menjadikan anak menjadi kreatif
Permainan ini pasti di sukai anak-anak karena hanya dengan kertas dapat di jadikan berbagai macam mainan, seperti: kapal-kapalan,burung-burungan,dan lain-lain
d)     Menyanyi
Dengan menyanyi anak-anak akan merasa senang dan gembira dan akan terhibur.
Masih banyak permainan yang dapat di adakan untuk anak-anak agar anak dapat kembali ceria dengan dunia bermain mereka.
B.     Memberikan hiburan
Hiburan ini dapat di lakukan dengan cara anak-anak di beri tontonan film yang kiranya dapat memberikan hiburan pada anak-anak misalnya dengan memberikan film yang lucu-lucu seperti acara komedi atau kartun sehingga anak-anak dapat tersenyum kembali.
C.     Dengan mengajak jalan-jalan ke suatu tempat yang menyenangkan
Dengan mengajak anak-anak pergi kesuatu tempat maka anak-anak tidak menjadi bosan, misalnya:
a)      Mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah
Selain terhibur anak-anak juga akan belajar ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi anak-anak,
b)       Naik gunung atau pergi ke puncak
Anak-anak akan sangat terhibur bila di ajak mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menyenangkan. Anak-anak akan melihat keindahan dan makin mencintai alam sekitar.
c)      Mengunjungi taman dan kebun binatang
Anak-anak pasti sangat menyukai keindahan taman dan pergi ke kebun binatang karena anak-anak dapat melihat binatang yang mungkin belum pernar mereka melihatnya.
d)     Mengajak anak-anak pergi ke tempat taman hiburan anak
Dengan mengajak anak-anak ke tempat taman hiburan anak maka anak-anak dapat memilih segala macan permainann yang di sukainya sehingga anak anak akan merasa senang dan akan terhibur dan mengembalikan keceriaan mereka.
D.    Memberikan kegiatan bagi anak-anak yang berupa keterampilan yang mendidik
Anak-anak dapat diberi keterampilan yang mendidik mereka seperti halnya melukis.
Dengan melukis anak-anak akan senang karena mereka dapat mengapresiasikan pikiran dan emosi mereka lewat mengambar. Kegiatan ini juga dapat menambah daya imajinasi anak-anak dan menambah keterampilan mereka.
E.     Anak-anak dapat terhibur dengan melihat pemandangan ibu kota dengan kereta, anak-anak dapat saling tertawa dan bercanda dengan teman-teman yang lain sewaktu dalam perjalanan.
F.      Memberikan dongeng / cerita pada anak-anak
Memberikan dongeng atau memberikan cerita tentu akan membangkitkan semangat bagi anak-anak dan menjadikan anak tidak jenuh, Misalnya:
a)      Cerita yang mengajarkan pada kebaikan dan ajaran moral
Cerita dapat diberikan dengan menceritakan ajaran kebaikan hal yang baik dan hal yang dapat mendidik, misalnya cerita kancil mencuri cei ketimun, dan setelah itu disimpulkan ajaran moral yang dapat di petik dari cerita tersebut.
b)      Cerita yang mengajarkan pada nilai agama
Anak-anak di berikan cerita keagamaan seperti cerita nabi-nabi, dan ajaran agama sehingga anak-anak dapat lebih sabar dan tabah dalam menghadapi musibah yang sedang melanda mereka serta dapat menerima kenyataan.
G.    Konseling trauma
Kehilangan sanak saudara, teman bermain dan orang-orang yang di cintai tentu saja dapat menyebabkan perasaan resah,gelisah, takut dan dapat menyebabkan trauma yang mendalam terutama bagi anak-anak.
            Oleh karena itu konselor memnberikan konseling pada anak-anak  lebih ditekankan pada pengembalian kestabilan emosi anak agar anak-anak lebih dapat menerima keadaan dan dapat mencapai kesetabilan emosinya.
H.    Konseling komunikatif
Di sini konselor memberikan pelayanan  berupa pengakraban pada anak-anak, sehingga anak-anak tidak merasa kesepian dan merenung, anak-anak di ajak bersenda gurau dan saling berkomunikasi, sehingga anak akan menjadi nyaman, merasa berarti, mempunyai teman.
I.       Konseling suportif
Di sini seorang konselor memberikan dukungan dan semangat hidup pada anak-anak sehingga anak-anak akan dapat sehat secara psikologisnya dan pada akhirnya anak-anak dapat kembali ceria di dunia bermain mereka.
J.       Menanamkan optimis pada anak
Perlu adanya penanaman optimis pada anak-anak, sehingga anak dapat mengatasi stres yang di hadapi.
K.    Menanamkan dan menciptakan suasana yang humoris
Dengan anak-anak tertawa itu merupakan obat yang cukup manjur untuk menghadapi sters pada anak, dapat di lakukan dengan konselor menghibur dengan bercerita hal yang lucu pada anak-anak.
L.     Menanamkan sikap positive pada anak
Konselor membimbing anak-anak dengan memberikan motivasi pada anak-anak agar anak-anak dapat berfikir positive dalam menghadapi realita dan mengembangkan sikap pula pada anak-anak untuk dapat berfikir positive tentang kejadian yang tengah dialami sehingga anak dapat terus melanjutkan kehidupan tanpa mengalami gangguan stres dan gangguan psikologis lainnya yang di karenakan adanya bencana yang tengah dihadapinya.
M.   Kegiatan konseling trauma juga dapat diberikan kelompok sasaran peserta didik yaitu dengan       :
1.       Bimbingan/konseling kelompok
      Bimbingan ini dapat di lakukan dngan cara konselor mengakraban diri dengan semua anak-anak dalam satu tempat dan dalam satu waktu yang bersamaan sehingga tercipta adanya saling keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan. misalnya dengan bertanya pada anak-anak dan kemudian konselor memberikan arahan dan bimbingan yang positif pada anak-anak tersebut.
2.      Konseling individu
                         Konseling ini dapat di lakukan dengan cara seorang konselor mengakraban diri dengan mengadakan bimbingan individu  yang di rasa perlu sehingga tercipta adanya saling keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan.
3.      Pelayanan informasi
Pemberian informasi dapat di berikan dengan memberikan informasi tentang bahaya dari bencana alam yang sedang di hadapi, kesehatan dan lain-lain.
4.      Pelayanan pembelajaran
            Pemberian pelayanan dan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian layanan pembelajaran membaca,menulis dan berhitung.


0 comments:

Blogger templates