Tuesday, April 24, 2012

PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF



Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum, penelitian dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berikut dipaparkan perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Tulisan ini diringkas dari Bab I buku Bogdan, Robert C. dan Biklen, Knopp S. 1998. Qualitative Research in Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Semoga bermanfaat.
Penelitian kualitatif digunakan sebagai istilah payung strategi penelitian dengan karakteristik berikut.
  • Data penelitian merupakan data lunak (soft data), yakni data yang kaya akan deskripsi orang, benda, tempat, dan percakapan atau tuturan.
  • Masalah penelitian dirumuskan dalam wujud fokus penelitian yang menggambarkan kompleksitas masalah penelitian sesuai dengan konteksnya (bukan dalam wujud variabel, pertanyaan, atau hipotesis).
  • Data dikumpulkan dari dan dalam latar alamiah, yakni latar nyata dan sebagaimana adanya.
Teknik penelitian yang populer digunakan dalam penelitian kualitatif adalah:
  • observasi partisipatif, yakni peneliti sebagai pengamat sekaligus sebagai partisipan penelitian; dan
  • wawancara mendalam, yakni peneliti menggali informasi secara utuh, menyeluruh, dan mendalam untuk memperoleh pandangan, pemikiran, dan keyakinan subjek, responden, atau informan serta untuk memperoleh sistem yang berlaku dalam pranata suatu komunitas yang diteliti.
Nama lain penelitian kualitatif adalah (1) penelitian lapangan  atau field work (dalam bidang antropologi); (2) penelitian naturalistik  atau alamiah (dalam bidang pendidikan); dan penelitian etnografi (dalam bidang antropologi).
Karakteristik penelitian kualitatif dapat dikemukakan berikut ini.
  • Penelitian kualitatif bersifat alamiah (naturalistic), yakni latar langsung sebagai sumber data dan peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument).
  • Data penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni data berupa kata-kata  dan gambar yang diperoleh dari transkripsi wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, dokumen resmi, memo, dan dokumen-dokumen lainnya.
  • Di samping hasil, penelitian kualitatif menekankan proses, yakni proses yang terjadi dan berlangsung pada sumber data (subjek/informan, objek, dan responden) beserta keseluruhan konteks yang melingkupinya, di samping data yang dihasilnyannya.
  • Analisis data penelitian kualitatif cenderung secara induktif untuk memperoleh abstraksi dari keseluruhan data yang diperoleh.
  • Penelitian kualitatif menggali makna kehidupan berdasarkan perspektif partisipan, yakni berdasarkan proses subjek mengkonstruk atau menyusun makna dan berdasarkan proses mendeskrispsikan makna yang disusn subjek.

Monday, April 23, 2012

CARA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK




Ada beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh  Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:
a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b) Hadiah.
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
c) Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
d) Pujian.
Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
e) Hukuman.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
f)  Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti siswa.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.  Dalam proses belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk  mencatat dan  mempelajari materi yang telah disampaikan..
i) Menggunakan metode yang bervariasi.
Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.
j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Berikut merupakan beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk meningkatkan motivasi belajar anda, semoga berhasil!!
SUMBER:  http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/

Saturday, April 21, 2012




1.  TAHAP PERMULAAN ( BEGINNING STAGE )
       
a)   Pada tahap pertama ini konselor menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya mengikuti kegiatan Bimbingan kelompok.
b)   Berdoa
Konselor anggota kelompok untuk berdoa sebelum memulai kegiatan agar kegiatan dapat berlangsung dengan lancer dan mendapatkan hasil yang maksimal.
c)   Kemudian konselor menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat  bimbingan kelompok secara singkat pada anggota kelompok agar termotivasi untuk sungguh-sungguh mengikuti kegiatan sampai selesai.
a.       Bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada individu melalui suasana kelompok yang dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada konseli dan sifat bantuannya bersifat informative / prefentif.
b.      Tujuan Bimbingan Kelompok
Yaitu untuk mengembangkan kepribadian siswa di mana berkembangnya kemampuan sosialisasinya, komunikasinya, kepercayaan diri, mampu menyelesaikan masalah yang berdasarkan nilai ilmu dan agama.
c.       Manfaat
·         Membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun yang tidak disadari oleh siswa secara kelompok.
·         Membantu siswa untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung  jawab, kreatif, produktif, dan berperilaku jujur.
·         Membantu meringankan beban mental siswa dalam belajar.
·         Membantu siswa untuk belajar memahami diri dan lingkungannya.
·         Membantu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan social baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.
d)   Kemudian konselor menciptakan suasana keakraban untuk saling mengenal antar anggota kelompok.
Menciptakan suasana kelompok sehingga terciptanya dinamika kelompok  Berwawasan luas (ilmiah dan moral).
e)   Konselor mengemukakan jumlah anggota yaitu  dengan memperhatikan homogenitas dan heterogenitas kemampuan anggota kelompok.
f)    Konselor menjelaskan waktu pertemuan dan lama pertemuan berlangsung.
g)    Konselor menjelaskan peran anggota kelompok yaitu:
1. Aktif, mandiri melaui aktivitas langsung melalui sikap 3M (mendengar dengan aktif, memahami dengan positif
dan merespon dengan tepat), sikap seperti seorang konselor.
2. Berbagi pendapat, ide dan pengalaman
3. Empati
4. Menganalisa
5. Aktif membina keakraban, membina keikatan emosional
6. Mematuhi etika kelompok
7. Menjaga kerahasiaan, perasaan dan membantu serta
8. Membina kelompok untuk untuk menyukseskan kegiatan kelompok.
h)  Selanjutnya konselor menjelaskan asas-asas yang di pakai dalam Bimbingan kelompok yaitu:
1. Kesukarelaan
Tidak ada pemaksaan dalam mengemukakan pendapat.
2. Keterbukaan
Adalah keterusterangan dalam memberikan pendapat.
3. Kegiatan
Partisipasi semua anggota kelompok dalam mengemukakan pendapat sehingga cepat tercapainya tujuan Bimbingan
kelompok.
4. Kenormatifan
Aturan dalam menyampaikan ide dan gagasan hendaknya dengan baik, benar, gaya bahasa yang menyenangkan, tidak
menyalahkan anggota kelompok.
5. Kerahasiaan : ini terakhir karena topic (pokok bahasan) bersifat umum.
i)  Setelah pembentukan kelompok kemudian di mulai dengan pertemuan pertama, di sini konselor kolompok perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
     1. Perkenalan
                 Pada tahap ini konselor memperkenalkan dirinya dan dan memperkenalkan tiap anggota jika tiap anggota belum saling mengenal.  Caranya konselor terlebih dahulu memperkenalkan para anggota, kemudian konselor meminta masing-masing anggota memperkenalkan diri atau konselor memperkenalkan masing-masing anggota.
2.      Pelibatan diri
            Konselor merangsang dan memantapkan keterlibatan anggota kelompok dalam suasana kelompok yang di inginkan, juga menumbuhkan minat-minat dan kebutuhan serta rasa berkepentingan para anggota. Konselor senantiasa menumbuhkan sikap kebersamaan, perasaan sekelompok, suasana bebas, terbuka, saling percaya, saling menerima, dan saling membantu di antara para anggota.
3.      Agenda
            Menentukan agenda disini yaitu tujuan yang akan di capai di lam kelompok yang sesuai dengan masalah yang di hadapi yaitu tentang “ kesulitan belajar”
4.      Norma Kelompok
            Konselor perlu mengemukakan norma kelompok. Disini yang paling perlu di tekankan adalah norma kerahasiaan yang  merupakan persoalan pokok yang paling penting dalam konseling kelompok. Pentingnya norma kerahasiaan perlu di sadari oleh konselor maupun anggota kelompok.
5.      Penggalian ide dan Perasaan
            Dalam berakhirnya pertemuan pertama perlu di gali ide-ide maupun perasaan yang muncul. usul-usul yang ada haruslah di tamping dan keterbukaan serta penyampaian pendapatpun sangat perlu yaitu untuk menjaga rasa positif anggota terhadap kelompok sebelum di lanjutkan pada langkah berikutnya.
2.  TAHAP TRANSISI ( TRANSITION STAGE )
                  Pada tahapan ini merupakan tahapan di mana di mulai dengan masa di mana muncul berbagai kecemasan pertentangan dan konflik keengganan dan penolakan  juga dapat menjadi bentuk suatu penyerangan pada anggota lain, pada kelompok lain bahkan pada diri konselor sendiri.
                  Konselor di sini mengarahkan dan membentuh hubungan yang kerjasama, keterbukaan antar anggota kelompok memupuk adanya tujuan yang hendak di capai bersama, sehingga di sini peran konselor haruslah aktif yang pada intinya pada tahapan ini, konselor mengembangkan perasaan empati satu sama lain dalam preses bimbingan tersebut.
                  Pada tahapan ini konselor membuat dan menjelaskan adanya kontrak antara konselor dengan anggota kelompok yang menyangkut batas tanggung jawab konselor dan komitmen peserta terhadap kelompoknya mengenai apa yang ingin di jajaginya dalam kegiatan kelompok.
                  Dalam hal ini konselor haruslah peka terhadap perilaku anggota dan suasana emosi dalam kelompok dan tidak lepas dari peran konselor disini adalah memupuk rasa sosialisasi antar anggota kelompok sehingga terjalin hubungan yang harmonis, meningkatkan interaksi yang positif antar anggota.
                  Cara yang dapat di lakukan oleh konselor ia dapat mempererat hubungan antar anggota kelompok dengan mengajak untuk saling terbuka satu sama lain antara lain dengan saling berdiskusi saling mengenal satu sama lain.

CARA PENERAPAN KEBUDAYAAN POSITIF DALAM KELUARGA SEJAK DINI



1.      Orang tua senantiasa memberikan kebiasaan berdoa sebelum tidur
 Sebelum tidur orang tua selalu menyuruh agar berdoa sebelum tidur agr dapat tidur      dengan nyenyak.
2.      Berdoa, dan merapikan dan membersihkan kamar tidur setiap kali bangun tidur
Setelah bangun tidur orang tua selalu mengingatkan agar selalu berdoa dan merapikan serta membersihkan tempat tidur karena agar dapat menjadikan kebiasaan yang baik dan membentuk kepribadian yang rapi dan teratur.
3.      Berwudhu, dan solat subuh setelah bangun tidur
Orang tua senantiasa mengingatkan dan memberi contoh agar langsung berwudhu serta solat dengan segera.
4.      Mandi kemudian sarapan pagi sebelum berangkat sekolah
Membiasakan sarapan pagi terlebih dahulu, agar dapat semangat dan maksimal dalam menerima pembelajaran di sekolah.
5.      Jabat tangan serta mengucapkan salam ketika ingin berangkat sekolah
Orang tua memberi contoh, karena mengucapkan salam adalah suatu doa dan jabat tangan merupakan suatu bentuk rasa hormat dan sopan terhadap orang tua.
6.      Sarapan setelah pulang dari sekolah
Sarapan setelah pulang dari sekolah, merupakan kebiasaan yang di terapkan dalam lingkungan keluarga.
7.      Mengulangi materi yang di ajarkan di sekolah di hari tersebut sebelum pergi bermain
Mengulangi materi ini, dapat meningkatkan pemahaman yang lebih sempurna setelah pemahaman yang di dapat dari orang tua.
8.      Membiasakan diri agar selalu pamit apabia hendak pergi bermain
9.      Senantiasa membiasakan hidup bersih
Pembiasaan ini dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan dalam masyarakat.
10.  Senantiasa mengutamakan Solat dari pada kepentingan dan pekerjaan lain
Mengutamakan solat, dapat menenangkan pikiran dan dapat mencapai hasil yang maksimal kegiatan dan pekerjaan yang di lakukan setelah solat.
11.  Mengutamakan keterbukaan dalam lingkungan keluarga
Dalam lingkungan keluarga orang tua senantiasa selalu mengajarkan keterbukaan dalam setiap hal dan permasalahan keluarga maupun permasalahan di luar lingkungan keluarga.
12.  Senantiasa mengutamakan asas Demokrasi dalam keluarga
Dalam pengambilan suatu keputusan, baik keputusan yang terkait dengan anak dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keluarga, selalu menggunakan asas Demokrasi. Misalnya: pengambilan putusan sekolah dan pengambilan jurusan serta urusan keluarga yang lain.
13.  Mengutamakan kejujuran di manapun dan dalam hal apapun
Keluarga sangat menjunjung kejujuran ini dalam lingkungan keluarga, dan juga dalam masyarakat.
14.  Membiasakan untuk selalu sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua
Menghormati orang yang lebih tua senantiasa di pupuk sejak kecil, dan kebiasaan menghormati oarang di manapun dan dengan siapapun.
15.  Mengutamakan tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, seperti tanggung jawab solat, belajar, di utamakan.
16.  Membiasakan untuk dapat bersosial dan bermasyarakat
Orang tua senantiasa memberi arahan dan mengarahkan untuk bermasyarakat, seperti ikut andil dalam kegiatan masyarakat.















Friday, April 20, 2012

CONTOH SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA




A.    TOPIK BAHASAN                                       : Meningkatkan motivasi belajar siswa
B.     JENIS LAYANAN                                        : Pembelajaran
C.     FUNGSI LAYANAN                                                : Informasi dan pemahaman
D.    BIDANG BIMBINGAN                               : Bimbingan Belajar
E.     TUJUAN YANG INGIN DI CAPAI             : Agar seluruh siswa dapat memiliki
                                                                   pemahaman tentang motivasi dalam belajar.
F.     TUJUAN LAYANAN                                   :     1. Agar siswa kelas VII dapat
menyebutkan pengertian motivasi belajar.
2. Agar para siswa kelas VII dapat mengembangkan motivasi diri, mampu memahami arti penting belajar dan motivasi belajar dan mampu menyebutkan cara memotivasi dalam belajar.
3. Agar para siswa kelas VII dapat belajar dengan baik dan menguasai pelajaran di kelas.
G.   SASARAN LAYANAN                               : Siswa kelas VII SMP
H. URAIAN KEGIATAN
     1. STRATEGI LAYANAN                              : Kelompok/klasikal
     2. METODE                                                   : Ceramah dan diskusi
     3. MATERI LAYANAN                                  :           1. Pengertian motivasi
                                                                                         2. Macam-macam motivasi
                                                                                         3. Fungsi motivasi dalam belajar
                                                                                         4. Pengertian belajar
                                                                                         5. Pengertian motivasi belajar
                                                                                         6. Jenis-jenis belajar
                                                                                         7. Cara memotivasi siswa belajar
                                                                                         8.Tips-tips meningkatkan motivasi  
                                                                                                     belajar     
I. MEDIA/SUMBER                                          : a. http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
                                                                             b. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/motivasi-menurut-para-ahli/
J. PERSONALIA YANG DI LIBATKAN          : Guru dan wali kelas
K. PELAKSANA                                               : Guru BK
L. WAKTU                                                         : 45 Menit
     TANGGAL                                                    :  18 April 2012
M. TEMPAT LAYANAN                                    : Ruang kelas
N. PENILAIAN                                                  : Penilaian proses
O. RENCANA TINDAK LANJUT                     : Dilakukan evaluasi pada pertemuan berikutnya.
P. CATATAN KHUSUS                                     ………………………………..
                                                                              ………………………………………

                                                                                                     Yogyakarta, 18 April 2012

Mengetahui
Kepala sekolah                                                                                                Praktikan                                   
(………………………….)                                                                 Novan Setiawan




MATERI LAYANAN

1.      PENGERTIAN MOTIVASI
Sujono Trimo Motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku  individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya ahan (perintence)  tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang berasangkutan
Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.
Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang mendorong  tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan  dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
Menurut T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi adalah :
“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”.
Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai motivasi adalah :
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
Menurut Henry Simamora (2004:510), devinisi dari motivasi adalah :
“Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendki”.


CONTOH LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PADA ANAK-ANAK KORBAN BENCANA MERAPI



Bencana alam merapi merupakan bencana yang memilukan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Bencana alam ini tentu banyak di rasakan oleh berbagai kalangan baik itu orang tua,orang dewasa, dan juga anak-anak.
Masa anak-anak merupakan masa yang sangat rawan terkena guncangan jiwa dan stres di karenakan anak-anak belum di lengkapi dengan kemampuan secara sempurna untuk mengobati luka jiwa yang di alami.
Oleh karena itu, bimbingan konseling sangat di perlukan untuk di terjunkan langsung guna membantu membimbing para korban agar tidak mengalami trauma dan gangguan psikologis lainnya akibat bencana alam merapi.
Berikut beberapa layanan bimbingan konseling pada anak-anak dalam mengupayakan mengatasi trauma dan ganguan psikologis lainnya pada bencana merapi:
A.    Terapi bermain
Bermain merupakan hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak, tak terbayangkan ketika masa-masa bermain mereka terenggut di karenakan bencana alam yang mereka alami.
Macam-macam permainan yang dapat menghibur anak-anak:
a)      Bermain ular-ularan
Permainan dengan menuntut kekompakan dalam permainan ini akan membuat anak-anak akan senang karena dapat menjalin kerja sama dengan teman lainnya.
b)      bermain lompat tali
c)      Membuat mainan dari kertas sehingga menjadikan anak menjadi kreatif
Permainan ini pasti di sukai anak-anak karena hanya dengan kertas dapat di jadikan berbagai macam mainan, seperti: kapal-kapalan,burung-burungan,dan lain-lain
d)     Menyanyi
Dengan menyanyi anak-anak akan merasa senang dan gembira dan akan terhibur.
Masih banyak permainan yang dapat di adakan untuk anak-anak agar anak dapat kembali ceria dengan dunia bermain mereka.
B.     Memberikan hiburan
Hiburan ini dapat di lakukan dengan cara anak-anak di beri tontonan film yang kiranya dapat memberikan hiburan pada anak-anak misalnya dengan memberikan film yang lucu-lucu seperti acara komedi atau kartun sehingga anak-anak dapat tersenyum kembali.
C.     Dengan mengajak jalan-jalan ke suatu tempat yang menyenangkan
Dengan mengajak anak-anak pergi kesuatu tempat maka anak-anak tidak menjadi bosan, misalnya:
a)      Mengunjungi tempat-tempat yang bersejarah
Selain terhibur anak-anak juga akan belajar ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi anak-anak,
b)       Naik gunung atau pergi ke puncak
Anak-anak akan sangat terhibur bila di ajak mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menyenangkan. Anak-anak akan melihat keindahan dan makin mencintai alam sekitar.
c)      Mengunjungi taman dan kebun binatang
Anak-anak pasti sangat menyukai keindahan taman dan pergi ke kebun binatang karena anak-anak dapat melihat binatang yang mungkin belum pernar mereka melihatnya.
d)     Mengajak anak-anak pergi ke tempat taman hiburan anak
Dengan mengajak anak-anak ke tempat taman hiburan anak maka anak-anak dapat memilih segala macan permainann yang di sukainya sehingga anak anak akan merasa senang dan akan terhibur dan mengembalikan keceriaan mereka.
D.    Memberikan kegiatan bagi anak-anak yang berupa keterampilan yang mendidik
Anak-anak dapat diberi keterampilan yang mendidik mereka seperti halnya melukis.
Dengan melukis anak-anak akan senang karena mereka dapat mengapresiasikan pikiran dan emosi mereka lewat mengambar. Kegiatan ini juga dapat menambah daya imajinasi anak-anak dan menambah keterampilan mereka.
E.     Anak-anak dapat terhibur dengan melihat pemandangan ibu kota dengan kereta, anak-anak dapat saling tertawa dan bercanda dengan teman-teman yang lain sewaktu dalam perjalanan.
F.      Memberikan dongeng / cerita pada anak-anak
Memberikan dongeng atau memberikan cerita tentu akan membangkitkan semangat bagi anak-anak dan menjadikan anak tidak jenuh, Misalnya:
a)      Cerita yang mengajarkan pada kebaikan dan ajaran moral
Cerita dapat diberikan dengan menceritakan ajaran kebaikan hal yang baik dan hal yang dapat mendidik, misalnya cerita kancil mencuri cei ketimun, dan setelah itu disimpulkan ajaran moral yang dapat di petik dari cerita tersebut.
b)      Cerita yang mengajarkan pada nilai agama
Anak-anak di berikan cerita keagamaan seperti cerita nabi-nabi, dan ajaran agama sehingga anak-anak dapat lebih sabar dan tabah dalam menghadapi musibah yang sedang melanda mereka serta dapat menerima kenyataan.
G.    Konseling trauma
Kehilangan sanak saudara, teman bermain dan orang-orang yang di cintai tentu saja dapat menyebabkan perasaan resah,gelisah, takut dan dapat menyebabkan trauma yang mendalam terutama bagi anak-anak.
            Oleh karena itu konselor memnberikan konseling pada anak-anak  lebih ditekankan pada pengembalian kestabilan emosi anak agar anak-anak lebih dapat menerima keadaan dan dapat mencapai kesetabilan emosinya.
H.    Konseling komunikatif
Di sini konselor memberikan pelayanan  berupa pengakraban pada anak-anak, sehingga anak-anak tidak merasa kesepian dan merenung, anak-anak di ajak bersenda gurau dan saling berkomunikasi, sehingga anak akan menjadi nyaman, merasa berarti, mempunyai teman.
I.       Konseling suportif
Di sini seorang konselor memberikan dukungan dan semangat hidup pada anak-anak sehingga anak-anak akan dapat sehat secara psikologisnya dan pada akhirnya anak-anak dapat kembali ceria di dunia bermain mereka.
J.       Menanamkan optimis pada anak
Perlu adanya penanaman optimis pada anak-anak, sehingga anak dapat mengatasi stres yang di hadapi.
K.    Menanamkan dan menciptakan suasana yang humoris
Dengan anak-anak tertawa itu merupakan obat yang cukup manjur untuk menghadapi sters pada anak, dapat di lakukan dengan konselor menghibur dengan bercerita hal yang lucu pada anak-anak.
L.     Menanamkan sikap positive pada anak
Konselor membimbing anak-anak dengan memberikan motivasi pada anak-anak agar anak-anak dapat berfikir positive dalam menghadapi realita dan mengembangkan sikap pula pada anak-anak untuk dapat berfikir positive tentang kejadian yang tengah dialami sehingga anak dapat terus melanjutkan kehidupan tanpa mengalami gangguan stres dan gangguan psikologis lainnya yang di karenakan adanya bencana yang tengah dihadapinya.
M.   Kegiatan konseling trauma juga dapat diberikan kelompok sasaran peserta didik yaitu dengan       :
1.       Bimbingan/konseling kelompok
      Bimbingan ini dapat di lakukan dngan cara konselor mengakraban diri dengan semua anak-anak dalam satu tempat dan dalam satu waktu yang bersamaan sehingga tercipta adanya saling keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan. misalnya dengan bertanya pada anak-anak dan kemudian konselor memberikan arahan dan bimbingan yang positif pada anak-anak tersebut.
2.      Konseling individu
                         Konseling ini dapat di lakukan dengan cara seorang konselor mengakraban diri dengan mengadakan bimbingan individu  yang di rasa perlu sehingga tercipta adanya saling keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan.
3.      Pelayanan informasi
Pemberian informasi dapat di berikan dengan memberikan informasi tentang bahaya dari bencana alam yang sedang di hadapi, kesehatan dan lain-lain.
4.      Pelayanan pembelajaran
            Pemberian pelayanan dan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara pemberian layanan pembelajaran membaca,menulis dan berhitung.


Blogger templates