Bencana
alam merapi merupakan bencana yang memilukan dan menimbulkan banyak korban
jiwa. Bencana alam ini tentu banyak di rasakan oleh berbagai kalangan baik itu
orang tua,orang dewasa, dan juga anak-anak.
Masa
anak-anak merupakan masa yang sangat rawan terkena guncangan jiwa dan stres di
karenakan anak-anak belum di lengkapi dengan kemampuan secara sempurna untuk
mengobati luka jiwa yang di alami.
Oleh
karena itu, bimbingan konseling sangat di perlukan untuk di terjunkan langsung
guna membantu membimbing para korban agar tidak mengalami trauma dan gangguan
psikologis lainnya akibat bencana alam merapi.
Berikut
beberapa layanan bimbingan konseling pada anak-anak dalam mengupayakan
mengatasi trauma dan ganguan psikologis lainnya pada bencana merapi:
A.
Terapi bermain
Bermain merupakan hal yang paling
menyenangkan bagi anak-anak, tak terbayangkan ketika masa-masa bermain mereka
terenggut di karenakan bencana alam yang mereka alami.
Macam-macam permainan yang dapat
menghibur anak-anak:
a) Bermain
ular-ularan
Permainan dengan menuntut kekompakan
dalam permainan ini akan membuat anak-anak akan senang karena dapat menjalin
kerja sama dengan teman lainnya.
b) bermain
lompat tali
c) Membuat
mainan dari kertas sehingga menjadikan anak menjadi kreatif
Permainan
ini pasti di sukai anak-anak karena hanya dengan kertas dapat di jadikan
berbagai macam mainan, seperti: kapal-kapalan,burung-burungan,dan lain-lain
d) Menyanyi
Dengan
menyanyi anak-anak akan merasa senang dan gembira dan akan terhibur.
Masih banyak
permainan yang dapat di adakan untuk anak-anak agar anak dapat kembali ceria
dengan dunia bermain mereka.
B.
Memberikan hiburan
Hiburan
ini dapat di lakukan dengan cara anak-anak di beri tontonan film yang kiranya dapat
memberikan hiburan pada anak-anak misalnya dengan memberikan film yang
lucu-lucu seperti acara komedi atau kartun sehingga anak-anak dapat tersenyum
kembali.
C. Dengan
mengajak jalan-jalan ke suatu tempat yang menyenangkan
Dengan
mengajak anak-anak pergi kesuatu tempat maka anak-anak tidak menjadi bosan,
misalnya:
a) Mengunjungi
tempat-tempat yang bersejarah
Selain terhibur anak-anak juga akan
belajar ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi anak-anak,
b) Naik gunung atau pergi ke puncak
Anak-anak akan sangat terhibur bila di
ajak mengunjungi tempat-tempat yang indah dan menyenangkan. Anak-anak akan
melihat keindahan dan makin mencintai alam sekitar.
c) Mengunjungi
taman dan kebun binatang
Anak-anak pasti sangat menyukai
keindahan taman dan pergi ke kebun binatang karena anak-anak dapat melihat
binatang yang mungkin belum pernar mereka melihatnya.
d) Mengajak
anak-anak pergi ke tempat taman hiburan anak
Dengan mengajak anak-anak ke tempat
taman hiburan anak maka anak-anak dapat memilih segala macan permainann yang di
sukainya sehingga anak anak akan merasa senang dan akan terhibur dan
mengembalikan keceriaan mereka.
D. Memberikan
kegiatan bagi anak-anak yang berupa keterampilan yang mendidik
Anak-anak
dapat diberi keterampilan yang mendidik mereka seperti halnya melukis.
Dengan
melukis anak-anak akan senang karena mereka dapat mengapresiasikan pikiran dan
emosi mereka lewat mengambar. Kegiatan ini juga dapat menambah daya imajinasi
anak-anak dan menambah keterampilan mereka.
E. Anak-anak
dapat terhibur dengan melihat pemandangan ibu kota dengan kereta, anak-anak
dapat saling tertawa dan bercanda dengan teman-teman yang lain sewaktu dalam
perjalanan.
F. Memberikan
dongeng / cerita pada anak-anak
Memberikan
dongeng atau memberikan cerita tentu akan membangkitkan semangat bagi anak-anak
dan menjadikan anak tidak jenuh, Misalnya:
a) Cerita
yang mengajarkan pada kebaikan dan ajaran moral
Cerita dapat diberikan dengan
menceritakan ajaran kebaikan hal yang baik dan hal yang dapat mendidik,
misalnya cerita kancil mencuri cei ketimun, dan setelah itu disimpulkan ajaran
moral yang dapat di petik dari cerita tersebut.
b) Cerita
yang mengajarkan pada nilai agama
Anak-anak di berikan cerita keagamaan
seperti cerita nabi-nabi, dan ajaran agama sehingga anak-anak dapat lebih sabar
dan tabah dalam menghadapi musibah yang sedang melanda mereka serta dapat
menerima kenyataan.
G. Konseling
trauma
Kehilangan
sanak saudara, teman bermain dan orang-orang yang di cintai tentu saja dapat
menyebabkan perasaan resah,gelisah, takut dan dapat menyebabkan trauma yang
mendalam terutama bagi anak-anak.
Oleh
karena itu konselor memnberikan konseling pada anak-anak lebih ditekankan pada pengembalian kestabilan
emosi anak agar anak-anak lebih dapat menerima keadaan dan dapat mencapai
kesetabilan emosinya.
H. Konseling
komunikatif
Di
sini konselor memberikan pelayanan
berupa pengakraban pada anak-anak, sehingga anak-anak tidak merasa
kesepian dan merenung, anak-anak di ajak bersenda gurau dan saling
berkomunikasi, sehingga anak akan menjadi nyaman, merasa berarti, mempunyai
teman.
I. Konseling
suportif
Di
sini seorang konselor memberikan dukungan dan semangat hidup pada anak-anak
sehingga anak-anak akan dapat sehat secara psikologisnya dan pada akhirnya
anak-anak dapat kembali ceria di dunia bermain mereka.
J. Menanamkan
optimis pada anak
Perlu
adanya penanaman optimis pada anak-anak, sehingga anak dapat mengatasi stres
yang di hadapi.
K. Menanamkan
dan menciptakan suasana yang humoris
Dengan
anak-anak tertawa itu merupakan obat yang cukup manjur untuk menghadapi sters
pada anak, dapat di lakukan dengan konselor menghibur dengan bercerita hal yang
lucu pada anak-anak.
L. Menanamkan
sikap positive pada anak
Konselor
membimbing anak-anak dengan memberikan motivasi pada anak-anak agar anak-anak
dapat berfikir positive dalam menghadapi realita dan mengembangkan sikap pula
pada anak-anak untuk dapat berfikir positive tentang kejadian yang tengah
dialami sehingga anak dapat terus melanjutkan kehidupan tanpa mengalami
gangguan stres dan gangguan psikologis lainnya yang di karenakan adanya bencana
yang tengah dihadapinya.
M. Kegiatan
konseling trauma juga dapat diberikan kelompok sasaran peserta didik yaitu
dengan :
1. Bimbingan/konseling kelompok
Bimbingan ini dapat di lakukan dngan cara
konselor mengakraban diri dengan semua anak-anak dalam satu tempat dan dalam
satu waktu yang bersamaan sehingga tercipta adanya saling
keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan. misalnya dengan bertanya pada anak-anak
dan kemudian konselor memberikan arahan dan bimbingan yang positif pada
anak-anak tersebut.
2. Konseling
individu
Konseling ini dapat di lakukan dengan cara seorang
konselor mengakraban diri dengan mengadakan bimbingan individu yang di rasa perlu sehingga tercipta adanya
saling keterbukaan,kepercayaan dan kenyamanan.
3. Pelayanan
informasi
Pemberian informasi dapat di berikan
dengan memberikan informasi tentang bahaya dari bencana alam yang sedang di
hadapi, kesehatan dan lain-lain.
4. Pelayanan
pembelajaran
Pemberian pelayanan dan bimbingan
ini dapat dilakukan dengan cara pemberian layanan pembelajaran membaca,menulis
dan berhitung.